Jelang Peringatan Hari Anak, Menteri PPA Gelar Jelahah Sapa
KRAKATAURADIO.COM, SOBANG - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia menggelar kegiatan Jelajah Sapa (Sahabat Perempuan dan Anak) sebagai rangkaian peringatan Hari Anak Nasional ke-41 Tahun 2025.
Berdasarkan pantauan, suasana hangat menyelimuti yayasan Hidayatul Mubtadi’ien, Desa Sobang, Kecamatan Sobang, saat Menteri PPPA, Arifah Fauzi bersama Bupati Pandeglang, Dewi Setiani berkunjung dalam rangkaian kegiatan Jelajah Sapa, Jumat (18/07/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2025 yang akan jatuh pada 23 Juli mendatang.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi mengatakan, peringatan Hari Anak Nasional tahun 2025 tidak lagi dipusatkan di satu kota, melainkan dirayakan secara serentak di seluruh daerah di Indonesia.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya itu perwakilan anak-anak dari seluruh Indonesia, 38 Provinsi datang ke satu kota ketemu Presiden dengan acara seremonial, maka mulai tahun ini kami melakukan pendekatan yang berbeda. Kegiatannya tidak sentralistik tetapi desentralistik. Jadi perayaan hari anak nasional ini diselenggarakan di seluruh sekolah seluruh Indonesia,” kata dia dalam sambutan.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil survei pada 2024, satu dari dua anak Indonesia pernah mengalami kekerasan. Dari survei tersebut, terdapat beberapa penyebab, diantaranya pola asuh dalam keluarga.
“Kemudian yang kedua penyebabnya adalah gadget atau hp. Dari semua kekerasan yang dialami oleh anak-anak setelah kita dalami ternyata sumbernya dari hp,” ujarnya.
Baca: 26 Siswa di Kabupaten Pandeglang Lolos Sekolah Rakyat
Baca: PT MBI Bersihkan Serbuk Batubara di Popole, Gunakan Metode Bioremediasi
Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan pola asuh yang baik dan pengawasan dari orang tua untuk membentuk karakter anak menjadi generasi penerus bangsa yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Ditempat sama, Bupati Pandeglang, Dewi Setiani menyampaikan apresiasi atas kehadiran Menteri PPPA yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap anak-anak binaan sebagai generasi penerus bangsa.
Menurut dia, program Jelajah Sapa menjadi sarana yang sangat penting untuk hadir lebih dekat dengan anak-anak, mendengarkan suara mereka, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan semangat agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan siap kembali ke tengah masyarakat.
“Dengan momen hari anak nasional di Pandeglang ini kita menginginkan adanya kerja sama dengan lintas sektor, warga masyarakat, agar kekerasan terhadap anak dan perempuan ini bisa di nol kan. Jangan ada lagi rumah yang sangat tidak aman bagi anak kita,” ucap dia.
Dewi juga menekankan bahwa membangun lingkungan yang ramah perempuan dan anak bukanlah tugas mudah. Dibutuhkan sinergi antara keluarga, masyarakat, dunia usaha, lembaga pendidikan, hingga pemerintah, agar perlindungan terhadap anak bisa dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Ia menegaskan, merupakan tugas bersama untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak, diantaranya hak atas pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan kasih sayang.
“Hadirkan rumah yang aman untuk anak-anak kita sehingga mereka bisa tumbuh sehat, cerdas, dan kuat,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar