Pengelola Wisata Badudun Bagikan Bubur Suro ke Pengunjung
![]() |
Festival bubur suro yang digelar di wisata alam Badudun, Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Minggu (06/07/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Dalam memperingati 10 Muharram 1447 H, masyarakat dan pengelola wisata alam Badudun, di Kampung Bantar Panjang, Desa Banyubiru, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, menyelenggarakan Festival Bubur Suro, yang dibagikan untuk pengunjung secara gratis.
Dalam festival ini, masyarakat dapat menikmati berbagai jenis bubur Suro yang dibuat dengan bahan-bahan tradisional, seperti beras, kacang, ubi, dan lain-lain.
Pengelola wisata alam Badudun, Abdullah mengatakan, festival ini berawal dari permintaan kepala desa sepuh, selaku penasehat wisata Badudun yang meminta kepada pengelola untuk mengadakan festival bubur suro.
“Tradisi ini masih kita rayakan setiap tahun. Biasanya kita rayakan di masjid sekarang kita adakan dua kali di masjid dan di badudun,” kata dia, Minggu (06/07).
Ia menuturkan, kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerja sama masyarakat beserta pengurus RT RW dan aparatur desa. Tujuannya, sebagai bentuk perayaan dan rasa syukur atas datangnya tahun baru Islam.
“Selain itu sarana untuk mempererat kebersamaan dan silaturahmi antar warga serta sebagai bentuk kepedulian dan berbagi rezeki kepada sesama. Bubur suro hasil dari festival ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat dan pengunjung wisata badudun,” jelasnya.
Baca: Baznas Bantu Renovasi 21 Rumah di Pandeglang
Baca: 339 Kopdes Merah Putih Sudah Berbadan Hukum, Ini Imbauan Diskoperindag
Berdasarkan pantauan, dalam proses pembuatannya, bubur suro menggunakan bahan dasar beras yang dimasak dengan aneka bumbu dan rempah tradisional. Toping pada bagian permukaan bubur suro disesuaikan dengan ciri khas daerah masing-masing.
Namun, di Banyubiru tidak hanya membuat bubur suro, melainkan juga bubur sop dan nasi uduk.
Kepala Desa Banyubiru, Hinayatunur berharap, festival Bubur Suro menjadi salah satu contoh kekayaan budaya yang patut dilestarikan dan dinikmati oleh masyarakat luas.
“Karena di sini ada desa wisata jadi saya selaku kepala desa apresiasi kepada seluruh masyarakat yang kompak. Apalagi kegiatan tadi dihadiri Ibu Bupati Pandeglang,” ucap dia.
Ia menuturkan, festival ini dapat menjadi sarana untuk mempromosikan budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan tradisi-tradisi unik.
“Insha Allah ini akan saya kembangkan dan pertahankan kedepannya. Mudah-mudahan wisata ini lebih berkembang lagi dan acara festival bubur suro lebih meriah lagi,” imbuhnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar