Pencarian Nelayan Hilang Memasuki Hari Keempat, Terkendala Cuaca
![]() |
| Pencarian nelayan asal Desa Teluk, Kecamatan Labuan, oleh tim SAR gabungan. |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap seorang nelayan asal Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Suwito yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KM Nanjung Sari GT 5, yang terbalik diduga akibat tabrakan dengan kapal tongkang di perairan Pasauran, Jumat (12/09/2025) lalu.
Diketahui, sekelompok nelayan ditabrak kapal tongkang saat sedang mencari ikan di perairan Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten. Empat nelayan berhasil diselamatkan sementara satu orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Nelayan yang hilang merupakan warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang. Empat orang nelayan lainnya berhasil diselamatkan oleh nelayan gardan asal Panimbang yang sedang melintas.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, petugas tergabung yang terdiri dari BPBDPK Pandeglang dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten serta relawan lainnya, masih melakukan pencarian terhadap satu ABK nelayan yang hilang.
Ia menerangkan, tim SAR gabungan telah menyisir area Tempat Kejadian Perkara (TKP) sejauh 12 mil laut, namun belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
“Berdasarkan informasi-informasi dan data yang kami terima ya tentunya kita coba untuk mendeteksi di titik-titik mana yang memang menjadi fokus pencariannya,” kata dia, Senin (15/09).
Baca: Dalam Mukercab, DPC PPP Pandeglang Dukung Pencalonan Mardiono
Baca: 50 Peserta Bersaing di Pentas PAI SD Se-Kecamatan Labuan
Riza menyebut, tim SAR gabungan akan terus berupaya semaksimal mungkin. Sesuai SOP, lanjutnya, operasi pencarian dilakukan selama tujuh hari. Adapun kendala di lapangan, yakni cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan arus kuat.
“Kalau kendala secara umum ini kaitan dengan cuaca ya karena di dasarian kedua di bulan September gelombang ini sangat tinggi, 2,5 sampai 4 meter. Jadi kita juga harus melihat situasi dan kondisi di lapangan,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar