Ini TPS di Pandeglang yang Sulit Dijangkau Kendaraan, Logistik Harus Dipikul

Ketua KPU Kabupaten Pandeglang, Nunung Nurazizah.

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang, menyebut sebanyak tujuh Tempat Pemungutan Suara (TPS) sulit dijangkau kendaraan dan distribusi logistik harus dipikul alias dibawa tanpa menggunakan kendaraan.

 

Diketahui, berdasarkan data yang disampaikan KPU Provinsi Banten, terdapat tujuh TPS dengan kategori terdepan, terluar, tertinggal, terlama dan tersulit yang sulit dijangkau kendaraan di Kabupaten Pandeglang.

 

Ketujuh TPS itu yaitu TPS 007 Kampung Pematang Laja, Desa Kutakarang, TPS 008 Kampung Kutakarang Pantai, Desa Kutakarang, TPS 004 Kampung Cipinang, Desa Cikiruh. TPS 005 Kampung Ciluluk, Desa Cikiruh, TPS 006 Kampung Mantiung, Desa Cikiruh dan TPS 007 Kampung Sinarjaya, Desa Cikiruh, Kecamatan Cibitung.

 

Selanjutnya di TPS 10 di Kampung Tahtaran Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu.

 

Ketua KPU Pandeglang, Nunung Nurazizah membenarkan keberadaan TPS yang sulit dijangkau kendaraan. Menurut dia, pihaknya telah memetakan keberadaan TPS agar dapat mengetahui kendala dan tantangan di lapangan.

 

“Kami memprogres ke bawah seberapa sulit TPS-TPS itu dijangkau oleh tenaga, itu juga untuk menyeimbangkan antara ongkos. Berbeda ongkos dengan roda empat, roda dua, kemudian tenaga pikul kaya gitu kan berbeda,” kata dia.

 

Baca: Pengurus KONI Pandeglang Periode 2023-2027 Resmi Dilantik, Rizki Natakusumah Jadi Ketua

 

Baca: Wakil Bupati Beri Materi di Workshop Jurnalistik, Ajak OPD Update Informasi

 

Nunung menerangkan, TPS yang sulit dijangkau ini telah dicarikan alternatif, diantaranya dengan berbagi peran dalam mengangkut logistik serta estimasi ongkos pikul dengan ongkos kendaraan.

 

“Emang beberapa TPS tersebut terlaporkan mereka daerahnya yang sulit dijangkau oleh kendaraan. Tapi untuk alternatif ya karena itu memang itu adalah alternatif ajuan mereka gitu lho. Mereka yang mengajukan kesana harus dipikul, karena harus kendaraan roda dua. Kami hanya tinggal mensinkronkan ongkosnya antara ongkos pikul dengan ongkos kendaraan lainnya. Jadi tidak ada yang merasa dirugikan,” jelasnya.

 

Baca: Usai Dilantik Anggota KPPS Wajib Tanam Pohon

 

Ia berharap, dengan pemetaan tersebut, petugas penyelenggara di bawah bisa memerhatikan estimasi waktu, sumber daya manusia dan moda transportasi alternatif untuk distribusi logistik.

 

Selain itu, KPU juga memperhitungkan terkait dengan potensi cuaca ekstrem. Meskipun belum dapat diprediksi, namun Nunung mengaku sudah menyiapkan langkah antisipasi.

 

“Setidaknya antisipasi dari Pemda juga sudah mensupport, mereka akan menyediakan perahu karet, perahu kayu, kalau memang pengiriman ke daerah-daerah yang terkendala banjir. Kemudian juga mereka siap menjemput pemilih ke TPS kalau memang di daerah sekitaran tersebut terkendala banjir. Dari tim medisnya akan diterjunkan juga oleh Pemda. Mudah-mudahan dengan banyaknya tangan yang bekerja sama disini, event ini akan terselenggara dengan baik,” tutupnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.