Kemenhub Siapkan Anggaran Rp 150 Miliar untuk Dana Kerohiman Reaktivasi KA Rangkasbitung-Kadomas
![]() |
| Ilustrasi kereta api. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perkeretaapian (KA), disebut telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 150 miliar, untuk Kepala Keluarga (KK) yang terdampak reaktivasi KA Rangkasbitung-Kadomas.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pandeglang, Rudiyanto mengatakan, dana kerohiman itu akan diberikan kepada seribuan KK yang selama ini tinggal di jalur bekas KA Rangkasbitung-Kadomas.
Namun, dia belum bisa memastikan kapan dana kerohiman itu akan diproses. Sebab saat ini anggarannya masih dikunci oleh Kementerian Keuangan.
“Kemarin itu bilangnya kurang lebih Rp 150 miliar untuk biaya kerohiman di Kadomas. Kalau jumlah KK (Kepala Keluarga) kurang tahu jumlahnya, tapi kerohiman itu sudah disiapkan oleh kepala balai perkeretaapian sebagai pelaksana teknis. Tapi dikarenakan masih ada penundaan atau belum dibukalah biayanya gitu,” kata dia.
Dari data yang diterima, ada sekitar 1.400 KK yang terdampak reaktivasi kereta api Rangkasbitung-Kadomas di dua kelurahan dengan total 141 bidang tanah. Meliputi Kelurahan Babakan Kalanganyar sebanyak 14 bidang, dan Kelurahan Kadomas sebanyak 127 bidang.
Selain dana kerohiman, Dishub juga belum bisa memastikan kapan jadwal pasti dimulainya reaktivasi tersebut. Karena hingga kini, Kemenhub belum memberi informasi lebih lanjut. Bahkan agenda pembahasan dengan Kemenhub yang semula akan dilakukan beberapa waktu lalu juga tertunda, dan belum dijadwalkan ulang.
“Belum ada kepastiannya, tinggal menunggu dari kementerian saja khususnya kepala balai perkeretaapian sudah mengunjungi Bupati dengan dinas perhubungan ke Pandeglang, udah dirapatkan secara detail, ya tinggal kerohiman. Bahkan kepala balai juga sudah turun ke Kadomas. Ya tinggal tunggu realisasinya saja,” jelasnya.
Baca: Gerakan Pangan Murah Sasar Ponpes di Bojong
Baca: PAD Sektor Perikanan di Pandeglang Sudah Capai 49,18 Persen
Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, berharap proyek tersebut bisa segera direalisasikan. Mengingat kehadiran jalur kereta api yang nonaktif sejak tahun 1980an itu, akan memberi dampak besar terhadap kemajuan Pandeglang, lantaran membuka konektivitas daerah dan menghadirkan alternatif angkutan umum bagi masyarakat.
Proyek reaktivasi jalur kereta api di Pandeglang rencananya dibagi dalam dua segmen. Segmen pertama akan menghubungkan Rangkasbitung-Kadomas dengan panjang 18,7 kilometer. Sementara segmen kedua akan menghubungkan Kadomas-Labuan dengan panjang mencapai 37,7 kilometer. (Mudofar)

Tidak ada komentar