Audiensi, Warga Parigi Pertanyakan Transparansi Ketapang yang Dikelola BUMDes
![]() |
| Warga Parigi, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikedal, Pandeglang, saat audiensi terkait program ketahanan pangan di kantor Desa, Jumat (17/10/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, CIKEDAL - Warga Parigi, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, menggelar audiensi mempertanyakan transparansi dari program Ketahanan Pangan (Ketapang) yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Salah satu warga, Edi Suhardi mengatakan, kedatangan puluhan warga ke kantor Desa bermaksud mempertanyakan transparansi dan pengelolaan produk ikan nila dalam program Ketapang yang dikelola BUMDes Berkah Mekar Mekarjaya serta terkait keabsahan pengurus.
“Kita tadi udah dibahas mengenai satu kepengurusan BUMDes yang belum jelas. Kedua pengelolaan dana BUMDes yang jumlahnya 168 juta tahun 2025 ini yang sudah dipergunakan oleh ketua BUMDes dalam perikanan yaitu nila,” kata dia, Jumat (17/10).
Dalam audiensi, lanjutnya, warga juga mempertanyakan biaya sewa dari pembesaran ikan nila yang menurut warga nilainya terlalu besar.
“Cuma kami dari masyarakat tadi kaget juga karena tempat sewa yang lahannya kecil, dua tahun itu 64 juta. Terlalu keberatan kami masyarakat cuma belum ada keputusan dari pihak orang BUMDes,” ujarnya.
Dari hasil audiensi, warga akan terlebih dahulu melihat hasil panen ikan. Setelah itu ditentukan langkah selanjutnya.
“Kami masyarakat pengennya mah kita itu mengetahui dan merasakan. Yang keberatan kami itu cuma itu kontrak yang 64 juta. Dari mana aja boleh kita cek apa sesuai apa enggak kontrak yang segitu gedenya,” ucap dia.
Baca: Jumat Berkah, SPPG Carita Banjarmasin Santuni Puluhan Anak Yatim
Baca: Usai Temu Karya, Tb Bambang Saefullah Ditetapkan Menjadi Ketua Karang Taruna
Warga lainnya, Suhaya mengaku kaget saat ia mengetahui namanya tertera sebagai pengurus BUMDes bagian pemasaran. Kata dia, sampai dengan audiensi ia tidak diberitahu telah menjadi pengurus.
“Kaget juga saya ada nama saya di situ, bagian pemasaran. Selama ini saya gak tahu, belum pernah dikasih tahu saya sama siapapun. Baru tahu sekarang,” tegas dia.
Bahkan ia sendiri belum mengetahui nama BUMDes dan apa tugas serta fungsinya dalam kepengurusan tersebut.
“Kalau ada masalah kesitunya pasti saya kena tuh. Sedangkan itu pemasaran ya. Sama sekali gak tahu,” tuturnya.
Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Mekarjaya, Kecamatan Cikedal, Munjiat menuturkan, dalam audiensi tersebut warga ingin mengetahui terkait pengelolaan dan transparansi kegiatan Ketapang yang dikelola BUMDes tahun 2025.
“Kegiatan ketahanan pangan itu memang sudah dilaksanakan, sudah di realisasi berdasarkan kegiatan yang sudah direncanakan baik itu pengadaan benih atau pun pakan. Terus kita juga sudah membayar yang ngurusin di sana sesuai dengan anggaran yang ada,” katanya.
Saat ditanya terkait sewa lahan persawahan yang disebut warga milik Sekdes, kata dia, hal tersebut sudah dilakukan kajian.
“Kan itu juga hasil analisa jadi bukan tebak-tebakan begitu aja karena memang hasil analisa dari budi daya ikan nila 25 ribu dalam jangka dua tahun itu ya masih ada hasil. Jadi kisaran di angka 200 atau 300 sekian dalam jangka 2 tahun itu, makanya angka sekian dengan adanya sewa lahan mungkin wajar ya,” papar dia.
Ia melanjutkan, pasca panen pihaknya akan mengundang warga berdialog kembali.
Baca: SLHS, Sertifikat yang Wajib Dimiliki SPPG Program MBG
Ketua BUMDes Berkah Mekar Mekarjaya, Katma mengaku, program Ketapang yang berasal dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025, untuk pembesaran ikan nila.
“Kami merencanakan ikan nila yang sudah masuk adalah 25 ribu ekor. Panen kami per tahun,” ujar dia.
Terkait adanya warga yang merasa tidak diberitahu telah menjadi pengurus BUMDes, ia berkilah bahwa nama tersebut direncanakan menjadi pengurus.
“Itu mah rencana aja itu sebetulnya gitu ya. Oleh kami belum dikonfirmasi (kepada yang bersangkutan,red). Belum saya juga berkunjung ke rumahnya, belum. (Setelah ini) saya akan komunikasi dengan orang-orang tersebut yang dianggap oleh kami yang berkepentingan dengan program ketapang itu,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar