Menteri PPPA Dorong Anak Indonesia Lestarikan Permainan Tradisional
![]() |
| Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, di Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Jumat (18/07/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, SOBANG - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) melalui sekolah-sekolah, untuk melestarikan permainan tradisional kepada anak-anak Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat sambutan dalam kegiatan Jelajah Sapa (Sahabat Perempuan dan Anak) sebagai rangkaian peringatan Hari Anak Nasional ke-41 Tahun 2025, di Kecamatan Sobang, Pandeglang, Jumat (18/07).
Arifah Fauzi mengatakan, peringatan HAN 2025 berfokus pada empat aktivitas, salah satunya yaitu bermain permainan tradisional.
“Di kegiatan hari anak nasional ini salah satu kegiatan yang kita lakukan adalah permainan tradisional yang berbasis kearifan lokal. Kita kembalikan anak-anak kita bermain permainan tradisional. Di sekolah-sekolah berikan permainan tradisional,” kata dia.
Menurut dia, melestarikan permainan tradisional ini akan menjauhkan anak dari hal negatif yang timbul akibat seringnya memegang gadget.
“Kalau anak-anak sekarang gak, istirahat sekolah mereka mojok, ketawa sendiri. Ini tantangan kita semua. Jadi ayo kita bersama-sama, nanti pada hari puncaknya 23 Juli kami mohon seluruh sekolah, surat edaran sudah dibuat oleh kementerian agama dan kementerian pendidikan, bahwa semua sekolah harus menyelenggarakan hari anak nasional dengan agenda senam anak hebat, kemudian bermain permainan tradisional,” ungkapnya.
Baca: Pelaksanaan Pilkades Serentak di 116 Desa Belum Jelas
Baca: Jelang Peringatan Hari Anak, Menteri PPA Gelar Jelahah Sapa
Selain itu, lanjutnya, menyanyikan lagu-lagu daerah, menyanyikan lagu-lagu nasional, dan mendengarkan dongeng tentang pahlawan di daerah masing-masing.
“Jadi kita harus mengembalikan anak-anak kita untuk cinta kepada tradisinya, kebudayaannya, sehingga mempunyai karakter yang kuat sebagai anak Indonesia. Jadi ini harus kolaborasi bersama,” ucap dia.
Menteri PPPA juga menekankan peringatan HAN harus menjadi momentum untuk mengingat kembali pentingnya pemenuhan hak anak sebab anak-anak berhak atas kebahagiaan, perlindungan, pendidikan, dan ruang tumbuh yang aman.
Ia menegaskan pemerintah bersama orang tua dan seluruh masyarakat, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak. Ini termasuk hak untuk bersekolah, mendapatkan layanan kesehatan, dan bermain di lingkungan yang aman dari eksploitasi.
Baca: 26 Siswa di Kabupaten Pandeglang Lolos Sekolah Rakyat
Menurut dia, semua kebijakan yang dibuat bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama.
Bupati Pandeglang, Dewi Setiani menambahkan, agar anak tumbuh kembang dengan baik dan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, harus dibentuk dari keluarga yang sehat, kuat dan aman bagi anak.
“Pada momentum hari anak nasional ini kami mengajak seluruh elemen agar bisa memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak sehingga tidak ada lagi kekerasan yang terjadi,” imbuh dia.
Tema yang diusung pada peringatan HAN ke-41 tahun 2025 adalah 'Anak hebat, Indonesia kuat Menuju Indonesia Emas 2045'. Tema ini harus diwujudkan dari mulai tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi.
“Jika kita bergerak bersama pasti bisa terwujud di mulai dari lingkungan keluarga untuk membimbing anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar